Rekonstruksi Tauhid Menuju Pluralisme Pendidikan Islam

Fuad, A. Jauhar (2004) Rekonstruksi Tauhid Menuju Pluralisme Pendidikan Islam. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Tribakti.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (562kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (809kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (516kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (492kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (499kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (801kB)
[img] Text
Daftar pustaka.pdf

Download (414kB)

Abstract

Mengawali tulisan ini tidak pernah akan lepas dari sebuah keprihatinan yang dirasakan oleh saya selaku penulis ketika melihat realita yang terjadi di masyarakat, yang tertuang dalam sebuah sikap, prilaku dan lainnya. Penderitaan yang panjang dapat dirasakan dengan tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh para elit politik, pejabat pemerintah dan juga merambah pada masyarakat bawah dengan berbagai penyelewengan dan penyimpangan yang sama, namun dalam ukuran yang berbeda, padahal mereka semua mengenal bahwa apa yang telah dilakukan dan diperbuatnya adalah salah dan melanggar norma agamanya. Prilaku yang sering muncul di masyarakat dengan kenyataan hidup yang mereka hadapi dan dengan berbagai persoalan hidup yang mencekik leher mereka, tak jarang kalau mereka hanya sesederhana mengatakan bahwa semua ini adalah takdir dan kita harus menerima ketentuan yang telah diberikan ini, tanpa adanya usaha untuk berubah dan berikhitiar dalam merubah hidup menjadi lebih baik. Dan takdir ditafsiri sesuatu yang diberi bukan lagi sesuatu yang mesti kita cari dan kita hadapi sebagai sebuah kenyatan hidup yang menjadikan kita hidup dengan penuh optimis menyongsong masa depan yang lebih baik. Adanya bentuk pendikotomian antara ilmu yang kita pahami untuk saat ini dengan sebutan ilmu agama dan ilmu umum, ilmu agama mungkin kajian yang akan dibahas hanya berkutat pada tataran fiqh, hadis, tafsir, tasawwuf, akhidah, akhlak dan lainnya, dan ilmu umum mungkin berbicara masalah politik, ekonomi, tehknik, matematika, kimia, fisika, astronomi, dan lainya yang ada sangkut pautnya dengan persoalan keduniawian. Namun kalau kita mau berfikir secara jernih apakah Islam mengandung pendikotomin terhadap ilmu pengetahuan? Tentu tidak. Dari proses pendikotomian ini yang kemudian menimbulkan pendimensian antara urusan duniawi dan ukhrowi semakin ketara dan dipersoalkan oleh sebagian ulama atau bahkan seluruh ulama dan masyarakat Islam pada umumnya, menjadikan Islam sebagai peradaban yang inferior dan sekaligus agama yang inferior pula di mata Barat dan di mata kita sediri sebagai orang Islam karena realitanya semacam ini. Maka dari situ perlu dirumuskan dan diruntut poin-poin apa yang mesti kita kaji dalam menyelesaikan problematika umat. Yang pertama dikaji adalah kita melakukan tinjauan ulang terhadap pemahaman atau pemaknaan tauhid dan mencakup pada sikap yang dihasilkannya. Sebetulnya tauhid itu apa? Apa tauhid adalah persoalan manusia dengan Tuhan saja atau manusia dengan manusia atau manusia dengan alam? Jika kita memang sudah mengerti tentang apa sebenarnya tauhid itu, setidaknya ada bentuk baru dalam diri kita atau pada ranah selanjutnya mungkin umat kita (Umat Islam) mengenai prilaku dan sikap hidup yang akan ditumbuhkan yang tidak bisa lepas pula, pertama kali diawali dan dimulai dari cara berfikir terlebih dahulu. Dalam hal ini, penulis melakukan kajian dengan pendekatan penelitan library research, dengan membaca dan memahami berbagai literatur terkait dengan tema dan judul yang saya angkat, kebanyakan dari kajian yang saya lakukan adalah dengan melakukan penelitian terhadap beberapa buku baik itu buku primer ataupun sekunder dan ditambah pula dari berbagai artikel yang ada kaitnya dengan itu, disamping itu penulis mencoba menuangkan ide gagasannya ketika melihat fenomena yang berkembang di masyarakat terkait dengan pemikiran dan sikap, dan juga dibentuk dari pengalaman pribadi yang pernah dialaminya dan dirasakan dalam beberapa akhir bulan ini. Dan penulis juga mengkaji dari sekian tokoh pemikiran yang telah mengkaji dan menyikapi persoalan tauhid, sebagai bahan rujukan dan kajian, dan dari sekian pendapat yang sudah diperoleh dari berbagai pemikiran, maka sebagai langkah kajian dengan menggunakan metode induktif penulis menarik benang merah sebagai bentuk pemikiran yang dapat dituangkan dalam skripsi ini. Pemahaman tauhid yang benar akan menumbuhkan sikap kedewasaan bagi penganutnya dan akan mengurangi berbagai masalah yang dipaparkan diatas, sikap yang muncul kemudian adalah adil, jujur, ketulusan keikhlasan, egaliter, toleran, menghargai orang lain, menghargai ilmu pengetahuan, dan tidak memandang picik dalam melihat sesuatu. Mudah-mudahan dari bentuk pemikiran kita yang berubah akan membawa perubahan besar pula bagi kita menjadi umat yang besar, umat yang maju dan umat yang yakin dengan masa depan untuk menjadi umat yang paling baik, umat yang unggul, dan Islam menjadi, Islam yang sebenarnya agama yang dapat membawa keselamatan bagi umatnya, selamat dunia dan akhirat bisa terlaksana dengan baik. Dan Islam sebagai agama yang rahmatallilalamin

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 370 Pendidikan
Divisions: Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam (PAI)
Depositing User: A Jauhar Fuad
Date Deposited: 29 Jul 2021 00:15
Last Modified: 29 Jul 2021 00:22
URI: http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/6

Actions (login required)

View Item View Item